Sabtu, 29 Desember 2007

Belajar nginstallll Yukkkk

Tanpa adanya sistem operasi, komputer yang sudah kita rakit belum dapat kita gunakan. Software sistem operasi yang digunakan masyarakat adalah Microsoft Windows dengan berbagai seri, meskipun ada beberapa gelintir yang menggunakan Linux dengan distro yang berbeda. Pada saat ini, seri Microsoft Windows yang banyak dipakai adalah Windows 98SE, Windows Millenium, Widows NT-2000 (NT4), Windows XP Home Edition, Windows XP Proffesional Edition, Windows XP Service Pack 1 dan 2 bahkan tahun 2006 Microsoft telah merilis versi beta Windows Vista/Windows Longhorn Transformator .

Pemilihan seri Microsoft Windows yang akan dipakai disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan. Masing-masing seri memiliki kelebihan dan kekurangan. Dalam melakukan penyetingan sistem operasi dikenal istilah install, up-grade dan Ghost.
  1. Menginsatall software sistem operasi kedalam komputer dilakukan jika didalam komputer tersebut belum terdapat sistem operasi dan
  2. Mengup-grade sistem operasi adalah migrasi sistem operasi yang telah ada ke sistem operasi yang lebih baru atau lebih tinggi, misalnya Windows 98SE ke Windows NT-200 sedangkan
  3. Ghost adalah menginstall menggunakan perangkat lunak Norton Ghost dengan cara mengcloning keadaan hardisk yang sudah lengkap sistem operasi beserta aplikasi kedalam hardisk yang baru. Ghost dapat dilakukan melalui harddisk ataupun menggunakan Compac Disk. Pada bab ini mungkin penulis akan menerangkan instalasi menggunakan Norton Ghost karena dianggap Efisien dan tidak memakan banyak waktu untuk proses instalasi/pengopyannya.

Berikut langkah-langkah Instalasi sistem Operasi.(Kita ambil contoh instalasi Sistem Operasi Windows XP)

  1. Siapkan CD Windows XP.
  2. Pastikan Komputer sudah dalam keadaan siap pakai.
  3. Masuk Ke menu BIOS (dengan menekan Del, F2/F10)
  4. Ubahlah First Boot Menu ke CD Room
  5. Save and Exit dari BIOS
  6. Pada saat booting tekanlah sembrang tombol untuk memulai proses instalasi
  7. Buatlah partisi sesuai dengan kebutuhan anda
  8. Ikuti langkah-langkah berikutnya.

Troubelshooting Perakitan

Umumnya, permasalahan berkisar pada masalah start up, yaitu dari power on sampai keluar promp. Secara garis besar permasalahan yang sering ditemukan dalam perakitan diantaranya yaitu :
  1. Switch Power dan Reset tidak berfungsi
    Cara Mengatasi : Periksa kembali PIN Group yang terhubung pada motherbord, dan seting jumper CMOS dalam keadaan normal
  2. Ram tidak terdeteksi
    Cara Mengatasi : Pemasangan Ram yang longgar, Listrik statis
  3. Hardisk tidak terdeteksiCara Mengatasi : Pastikan kabel data dan kabel power terhubung dengan baik jika masih belum terdeteksi kemungkinan besar kerusakan ada pada harddisk

BIOS (Basic Input Output System) merupakan sekumpulan program yang tersimpan pada ROM yang digunakan untuk melakukan tugas-tugas dasar, pengendali instruksi peralatan, serta mengkonfigurasi proses input dan output hardware didalam sistem komputer. Selain itu juga BIOS mempunyai fungsi untuk POST, memanggil sistem operasi, menjaga kestabilan dan kinerja sistem. Terdapat beberapa jenis BIOS diantaranya Award, Phoenix, AMI dll. Menu penting yang tersedia pada BIOS umumnya sebagai berikut :

  1. Standard CMOS Setup
  2. BIOS Features setup
  3. Chipset Features Setup
  4. Power Management Setup
  5. PNP/PCI Configuration
  6. Load Setup Default
  7. Interrated Peripherals
  8. Password Setting
  9. IDE harddisk Detection
  10. Save and Exit Setup
  11. Exit Withous Saving

Cara masuk kemenu bios adalah dengan cara menekan DEL (atau F2, F10 tergantung tipe BIOS matherboardnya) pada saat komputer sedang booting. Disini tidak membahas secara luas tentang Fitur BIOS tetapi yang biasa digunakan dalam langkah-langkah perakitan sebagai berikut.

  1. Setting Time and Date
    Untuk melakukan perubahan waktu dan tanggal pada sistem BIOS
  2. 1 st Boot Device
    Menentukan pilihan pertama letak sistem boot untuk dibaca
  3. PNP/PCI Configuration
    Untuk mengatur konfigurasi plug and play hardware pada slot PCI.
  4. IDE Harddisk Detection
    Untuk mendeteksi keberadaan harddisk secara otomatis berikut parameternya.
  5. Password Setting
    Menu ini digunakan untuk memasukan dan mengaktifkan kata kunci untuk si pemakai.
  6. Load Setup Default
    Digunakan untuk memakai atau memanggil standard setup yang dimiliki oleh BIOS.
  7. Save and Exit Setup
    Pilihan ini menyimpan semua hasil setup BIOS dan keluar dari menu setup BIOS

Belajar Merakit Komputer

A. Persiapan

Dalam merakit komputer, pertama-tama kita harus mengerti keterangan berbahasa inggris yang tertulis di manual peralatan komputer maupun program-program komputer kita. Jika perlu, siapkan kamus bahasa inggris, selain itu tangan tidak boleh basah (berkeringat). Kita juga tidak boleh memegang langsung bagian tengah chip IC, termasuk prosesor dan memori karena keringat dapat menyebabkan short pada rangkaian elektronik motherboard saat kita menyalakannya. Gunakan juga alas kaki yang terbuat dari karet jika perlu gunakan gelang anti statis agar kita tidak terkena kejutan listrik pada saat perakitan.



B. Komponen yang diperlukan
Komponen Utama yang diperlukan dalam merakit sebuah PC sebagai berikut :
1. Monitor
2. Motherboard
3. Memori/RAM
4. Prosesor
5. VGA card jika tidak ada fasilitas VGA on board pada motherboard
6. Floopy drive
7. Harddisk
8. Keyboard
9. Mouse
10. CD/DVD –ROM



C. Langkah-langkah Perakitan

Sebelum melakukan perakitan terlebih dahulu mencatat serial number pada komponen hardware seperti motherboard, procesor, harddisk, floopy drive, CD/DVD Rom, yang nantinya akan dijadikan sebagai catatan garansi apabila suatu hari akan terjadi kerusakan (Jika masih garansi)..
Siapkan motherboard dan aturlah posisi konektor jumper sesuai yang tertulis pada maualnya. Caranya, cabutlah konektor plastik yang ada pada motherboard. Pindahkan pada posisi lain yang menghubungkan sebuah kaki pin lainnya sesuai dengan petunjuk pada buku manual motherboard.

Kemudian langkah awal yang harus dilakukan adalah :


  1. Pasanglah prosesor pada soketnya. Sesuaikan tanda yang ada pada prosesor dan soketnya. Perhatikan kode titik atau sisi prosesor yang miring. Tanda tersebut merupakan petunjuk agar bagian prosesor itu dipasang pada bagian soket yang memiliki tanda sama ingat tidak boleh terbalik.Setelah terpasang, kuncilah tangkai terdapat disisi prosesor selanjutnya pasanglah kipas pendingin di atas prosesor yang telah terpasang, jangan lupamenambahkan sedikit pasta khusus agar posisi prosesor benar-benar menyatu dengan permukaan heatsink kipas sehingga panas prosesor akan menyebar dengan sempurna. Terakhir, hubungkanlah konektor kabel kipas prosesor ke soket yang ada di motherboard.

  2. Pasanglah RAM pada tempatnya dengan baik. Sudut memori yang biasanya lekuk dan celah yang berada pada bagian bawah memori harus ditempatkan pada tempatnya secara hati-hati. Jika pemasangan terbalik memori akan sulit dimasukan. Pada jenis memori SDRAM/DDRAM, dudukan memori di motherboard memiliki pengait yang akan bergerak mengunci sendiri bersamaan dengan masuknya memori ke dalamnya. Berikan sedikit tekanan hingga pengait memori tersebut menguci sendiri.

  3. Masukan motherboard ke dalam casing. Sebelumnya pasanglah plastik atau baut yang biasa disediakan oleh produsen casing ke lubang yang terdapat di motherboard lalu bautlah motherboard tersebut pada casing untuk menghindari pergeseran motherboard. Pemasangan motherboard ini harus di lakukan dengan hati-hati karena bentuknya tipis dan memiliki rangkaian elektronik yang rumit dan sensitif.

  4. Pasang kabel catu daya motherboard yang ada pada power suplai ( biasanya dituliskan P8 dan P9 ). Kabel yang berwarna hitam dari kedua konektornya harus dipasang berdampingan. Jika menggunakan motherboard jenis ATX, pasanglah kabel power khusus tersebut pada slot yang terdapat pada motherboard.

  5. Pasanglah harddisk, CD/DVD/RW-Rom drive dan floopy drive pada tempatnya. Kencangkan dudukanya dengan baut secara hati-hati.

  6. Sambungkan kabel power suplai ke slot power yang terdapat di harddisk, floopy drive, dan CD-ROM drive. Sesuaikan dengan konektor kabel dengan dudukannya. Perhatikan sudut konektor plastik pada kabel tersebut. Konektor ini sudah dirancang sesuai dengan dudukan yang terdapat pada harddisk,CD Rom, Floopy Drive.

  7. Sambungkan kabel data (kabel pita) pada dudukan yang tersedia di harddisk, CD Rom, Floopy Drive. Kabel ini berfungsi untuk menghubungkan peralatan ini ke motherboard. Sisi kabel yang berwarna merah harus ditempatkan pada kaki nomor satu ( lihat keterangan yang dituliskan pada harddisk, CD Rom, Floopy Drive) atau sisi kabel data yang berwarna merah harus berhadapan dengan kabel power yang berwarna merah. Jika pemasangannya terbalik, komputer tidak berjalan dengan baik dan perlatan-peralatan tersebut bisa rusak. Kabel yang terpasang ke floopy drive lebih kecil jika dibandingkan dengan kabel harddisk atau CD ROM drive yang memiliki ukuran sama.

  8. Sambungkan kabel data dari floopy drive ke slot yang ada di motherboard. Sambungkan juga kabel data dari harddisk ke dlot IDE nomor 1 dan jika kabel data dari CD ROM ke slot IDE nomor 2 yang ada di motherboard. Sisi kabel berwarna merah harus menempati kaki nomor 1 pada tiap slot. Kita bisa melihat keterangan yang tertulis di motherboard atau di manual motherboard.

  9. Pasanglah VGA Card (jika motherboard tidak dilengkapi fasilitas onboard) pada slot yang sesuai dengan tipenya. Jika VGA card yang digunakan adalah jenis ISA, tempatkan card tersebut pada slot ISA di motherboard. Begitu juga dengan card jenis AGP dan PCI.

  10. Langkah selanjutnya adalah pemasangan kabel-kabel ke PIN group. Hubungkan konektor kabel power SW, reset, HDD Led, Speaker dan USB depan jika merasa kesulitan bacalah pada manual book yang sesuai dengan tipe mainboard tersebut.

  11. Tutup Casing tersebut dengan rapih dan tidak lupa menyegel komponen komponen yang harus disegel terlebih dahulu.

  12. Pasang kabel data dari monitor ke slot yang terdapat di VGA card. Konektornya berbentuk trapesium dan memiliki 3 deret kaki yang tersusun rapi.

  13. Pasang konektor keyboard ke slot keyboard dan mouse ke slot mouse . Biasanya pada bagian panel terdapat indikasi sepeti gambar atau warna di samping slot masing-masing.

  14. Pasang kabel listrik (power) dari layar monitor ke slot power yang terdapat pada bagian belakang power suplai yang telah terpasang pada cassing CPU. Jika konektornya tidak cocok atau tidak ada slot power ke monitor, pasang kabel listrik tersebut ke jala-jala listrik. Selanjutnya, pasang kabel listrik untuk CPU ke slot yang terdapat pada power suplai.

Setelah selesai dirakit, komputer tidak bisa langsung digunakan, kita harus mengatur program BIOS dan menginstal sistem operasi terlebih dahulu. Sebelum mengatur bios sebaiknya cek kembali semua langkah yang telah telah kita lakukan tadi. Perhatikan posisi jumper jangan ada yang salah demikian juga prosesor, RAM, dan kabel-kabel penghubung.